#tenggelam#embung#tulangbawang

Jenazah Pria Tenggelam di Embung Ditemukan

( kata)
Jenazah Pria Tenggelam di Embung Ditemukan
Suasana saat mengevakuasi jenazah korban tenggelam ke daratan. (dok.)


Menggala (Lampost.co) -- Jenazah Heri Purnomo alias Nyambik (51) yang tinggal di housing 2 Blok E lama PT SIL, Kecamatan Gedungmeneng, Kabupaten Tulangbawang akhirnya ditemukan setelah tiga hari tenggelam. 

Upaya Tim Basarnas Kabupaten Tulangbawang bersama warga akhirnya membuahkan hasil. Heri Purnomo tenggelam saat mencari galon yang tenggelam di salah satu embung di perkebunan tebu PT Sweet Indo Lampung, Kecamatan Gedungmeneng, Tulangbawang. 

"Alhamdulillah jenazah korban berhasil ditemukan hari ini," kata Kanit Basarnas Kabupaten Tulangbawang Santosa, Selasa, 26 September 2023.

Baca Juga: 

Pria Paruh Baya Hilang dalam Embung Kebun Tebu Perusahaan

Santosa menjelaskan, jenazah korban ditemukan di dasar embung dan hanya berjarak sekitar empat meter saat korban menyelam. 

"Korban ditemukan didasar embung di bawah semak-semak rumput dan berjarak sekitar empat meter dari lokasi tenggelam, dan jenazah korban pun masih utuh," katanya.

Heri Purnomo alias Nyambik semula melakukan pencarian galon air mineral yang tenggelam di lokasi bersama tiga rekannya pada Sabtu, 23 September 2023 sekitar pukul 16.00 WIB. 

Pasalnya pada Kamis, 21 September 2023 mobil pengangkut galon air mineral sempat mengalami kecelakaan di lokasi itu. 

Santosa melanjutkan, korban lantas menyelam dan sempat mengangkat lima galon air yang tenggelam di embung. Namun, saat hendak mencari galon lainnya, korban justru tidak muncul kembali ke permukaan. Saat kejadian itu, tiga rekannya tengah berada di daratan. 

"Saat korban menyelam tidak timbul selama 15 menit, rekan korban turun ke embung berusaha mencari selama 10 menitan dan tidak ditemukan," ujar dia. 

Akibat tidak membuahkan hasil, rekan korban lantas melaporkan peristiwa yang dialami itu ke Posko Security PT SIL dan aparat kepolisian. 

 

Sembilan Personel

Santosa mengatakan, pihaknya menerjunkan sembilan personel untuk mencari keberadaan korban. Menurut dia, kedalaman embung mencapai enam meter. Kesulitan medan karena embung dipenuhi rerumputan dan akar gelagah.

Selain Tim Basarnas, satu unit alat berat berupa ekskavator turut dikerahkan untuk mengurangi debit air dan tumpukan rumput. Bahkan selama tiga hari upaya pencarian itu, turut dilakukan penyedotan air untuk mengurangi volume air di embung. 

"Setelah berhasil dievakuasi jenazah korban tadi langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata dia.

Ricky Marly








Berita Terkait



Komentar