#beritalampung#beritapesibar#kelangkaanelpiji

Jadi Barang Langka, Harga Elpiji 3 Kg di Pesisir Tengah dan Krui Tembus Rp30 Ribu

( kata)
Jadi Barang Langka, Harga Elpiji 3 Kg di Pesisir Tengah dan Krui Tembus Rp30 Ribu
Stok elpiji ukuran 3 kg di sejumlah warung di Krui Selatan dan Pesisir Tengah langka. Lampost.co/Yon Fisoma


Krui (Lampost.co): Elpiji ukuran tabung 3 kg saat ini langka di warung-warung yang ada di Pekon Wayredak, Kecamatan Pesisir Tengah dan Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.

Ros (50), pemilik warung yang biasa menjual elpiji tabung 3 kg di Pekon Walur, Ros (50) mengatakan, warungnya terakhir mendapat pasokan gas elpiji dari penyalurnya beberapa hari sebelum Hari Raya Idulfitri 1444 H.

"Sejak 27 Ramadan, gak masuk lagi sampai sekarang. Biasanya warung saya ini dipasok secara teratur, belum juga habis jualan yang ada sudah diantar lagi yang baru. Ini ada 10 tabung elpiji 3 kg kosong karena memang belum ada pengiriman ke warung saya. Mudah-mudahan tidak lama kondisi seperti ini. Saya tidak tahu kenapa terjadi seperti ini," kata dia, Rabu, 26 April 2023.

Baca juga: Belum Ada Peningkatan Pembelian Elpiji Jelang Ramadan

"Kalau di Liwa kemarin waktu berlebaran di tempat saudara, banyak jualan elpiji 3 kg, tetapi memang kenapa di tempat ini kosong," sambungnya dia.

Dia mengatakan setiap hari ada saja warga yang hendak membeli elpiji ke warungnya, namun kondisi stok di warung tersebut kosong.

"Banyak ada sekitar 5 sampai 10 orang yang setiap hari datang mau beli gas. Harganya sekarang Rp30 ribu per tabung. Meskipun mahal biasanya tetap dibeli. Tetapi bagaimana bisa menjual kalau kondisinya sekarang memang langka. Warung-warung lain juga banyak yang kosong," katanya.

Baca juga: Pemprov Jamin Ketersediaan Elpiji Saat Ramadan Hingga Idulfitri

Hal senada dikatakan pemilik warung lainnya di Pekon Way Redak. Tia (40) mengaku hampir setiap hari ada saja warga yang hendak membeli elpiji tabung 3 kg, namun di warungnya stok kosong.

"Iya sudah beberapa hari ini ada saja yang mau beli elpiji, tetapi saya memang gak jual (kosong). Paling saya arahkan mereka ke warung-warung yang biasa menyediakan gas elpiji," kata dia.

Sementara itu, Desna (35), seorang warga Pekon Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, mengatakan kalau kondisi stok gas elpiji 3 kg di tempatnya mudah didapat karena banyak tersedia di warung-warung yang biasa menjual elpiji.

Baca juga: Pertamina Buka Layanan Pemesanan Elpiji Lewat Grab di Lampung

"Gak langka, banyak tersedia di warung-warung di sini. Harganya Rp24 ribu per tabung," kata dia.

Wati (49), seorang warga Pekon Negeriratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, mengatakan kondisi gas elpiji langka maupun tersedia cukup banyak, tidak terlalu berpengaruh kepada aktivitas masak memasak sehari-hari yang ia lakukan, karena penggunaan gas hanya sebagai penunjang untuk memasak.

"Kalau untuk saya gak ada pengaruh mau langka atau tidak. Karena kayu bakar disini masih banyak. Selama ini juga saya masak makanan dan minuman pakai kayu bakar. Ada kompor gas sesekali saja digunakan, khususnya kalau malam hari saya gukanan karena lebih praktis dibanding memasak di tungku pakai kayu bakar," ujar Wati.

Adi Sunaryo








Berita Terkait



Komentar