#beritalampung#beritalampungterkini#tunawicara#pengapurantulang#pengobatan#biaya

Masalah Biaya Hentikan Pengobatan Buah Hati

( kata)
<i>Masalah Biaya Hentikan Pengobatan Buah Hati</i>
Kayla (9), warga Kelapatujuh, Kotabumi, Lmapung Utara, duduk di atas kursi roda bantuan dari Wakil Bupati Lampura Ardian Saputra, Kamis, 2 Februari 2023. Dok Kominfo


Kotabumi (Lampost.co) -- Sepasang kakak beradik asal Jalan Mangga Besar (Mabes), Kelurahan Kelapatujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, mengalami kekurangan fisik karena tidak mampu berobat. Mereka adalah Syentia (12) dan Kayla (9), sang kakak mengalami tunabicara dan adik tak bisa berjalan karena mengalami pengapuran atau perapuhan tulang.

Keluarga sempat melakukan terapi hingga ke rumah sakit di Bandar Lampung bagi kedua bocah tersebut. Namun, tak berlanjut karena terbentur keterbatasan ekonomi.

"Terapinya terpaksa berhenti karena kami tidak punya uang untuk mengurus saat di Bandar Lampung. Meski pembiayaannya gratis karena memakai kartu BPJS kesehatan, tapi biaya lain yang kami tidak sanggup," ujar Karlina (40), orang kedua anak tersebut, Kamis, 2 Februari 2023.

 

Dia menjelaskan saat lahir kondisi Kayla normal. Namun, saat memasuki usia 3 tahun, dia baru menyadari adanya gejala mengarah kelainan.

Dia berinisiatif membawa sang buah hati Kayla berobat di salah satu fasilitas kesehatan. "Dari rumah sakit itulah, anak kami dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit yang berada di Bandar Lampung," ujarnya.

Namun, karena ketidakmampuan biaya, keluarga membawanya pulang untuk dirawat sendiri di rumah. Namun, kejadian memilukan terjadi karena beberapa tulangnya patah saat Kayla yang belajar berjalan.

"Dia diketahui mengalami patah tulang di beberapa bagian yang mengakibatkan kakinya bengkok. Saat ini dia hanya bisa duduk saja," katanya.

Dia mengungkapkan sang buah hati saat ini hanya dapat menunjuk apa diinginkannya. Untuk yang lainnya, ulai dari menyuapi makanan, buang air kecil sampai kepada BAB masih dilayaninya.

Demikian juga dengan sang kakak yang mengalami tunawicara. Sempat bersekolah di SLB, tapi harus keluar karena tidak ada yang menunggu.

Sebelumnya, Wakil Bupati Lampura, Ardian Saputra mengunjungi beberapa warga yang mengalami kekurangan, salah satunya keluarga Keyla. "Alhamdulillah, hari ini dapat mengunjungi saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan," katanya.

Dalam kesempatan itu, orang nomor dua di Lampura itu membawa beberapa barang dibutuhkan masyarakat kurang mampu, seperti kursi roda dan bahan pokok yang bertujuan meringankan beban. "Kami berharap semua dapat kembali sehat seperti sedia kala. Khusus adik Kayla dapat berjalan lagi," katanya.

Muharram Candra Lugina








Berita Terkait



Komentar