HNSI Dorong Pemerintah Atasi Kelangkaan Solar bagi Nelayan

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kelangkaan solar sangat mengganggu nelayan di Lampung dalam menjalankan aktivitas mencari ikan. Para nelayan harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan solar sebagai bahan bakar perahu.
Kondisi itu membuat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung prihatin atas kondisi tersebut. “Beberapa bulan terakhir solar untuk nelayan di Lampung mengalami kelangkaan. Akibatnya, nelayan terkadang mesti menunggu hingga beberapa hari bahkan terkadang sampai satu minggu baru bisa melaut akibat tidak mendapatkan solar,” kata Wakil Sekretaris DPD HNSI Lampung, Toni Mahasan, Senin, 21 November 2022.
Dia mengatakan DPD HNSI menginstruksikan pengurus kabupaten/kota mendampingi nelayan yang berhak mendapatkan solar subsidi di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) yang tersedia di seluruh wilayah Lampung.
Baca juga: Harga Beras di Pasar Tradisional Bandar Lampung Naik
HNSI meminta Pertamina memberikan solusi konkret atas kesulitan nelayan mendapatkan solar di SPBN. Selain pasokan ke SPBN mitra Pertamina yang lambat, kuota solar untuk nelayan juga tidak mencukupi seluruh nelayan Lampung pada 2022.
"Untuk itu, HNSI mendesak pemerintah melalui Pertamina menyikapi persoalan langkanya solar untuk nelayan, khususnya di Lampung," katanya
Untuk itu, mesti ada solusi jelas dari pemerintah terhadap kelangkaan solar nelayan ini. HNSI siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menata nelayan mana saja yang berhak mendapatkan solar di SPBN.
Kriteria mesti jelas dan mengakomodasi nelayan tradisional agar seluruhnya dapat dengan mudah mendapatkan kembali solar. Pengalokasian solar subsidi yang menjadi ha nelayan dari pemerintah juga harus tepat sasaran.
"Untuk itu, HNSI juga mendukung sepenuhnya aparat penegak hukum untuk memberantas para mafia BBM yang sangat merugikan nelayan dan masyarakat yang memang berhak atas subsidi BBM solar selama ini," katanya.
Muharram Candra Lugina
Komentar