Harga Singkong di Lamteng Anjlok, Sentuh Rp1.100 per Kg

Gunungsugih (Lampost.co) -- Petani di Lampung Tengah mengeluhkan anjloknya harga singkong yang menyentuh Rp1.100/kilogram.
Jasmari salah petani di Kampung Sulusuban, Kecamatan Seputihagung mengatakan sudah satu bulan harga jual singkong turun drastis dari Rp1.500/kg kini hanya Rp1.100/kg. Kemudian dipotong 20 persen dan petani menerima bersih sekitar Rp650-700.
Dia merasa sangat dirugikan dengan rendahnya harga jual singkong tersebut. Sebab biaya operasianal tanam sampai panen tidak sesuai dengan hasil yang didapat. "Biaya operasional tanam sangat tinggi sekitar Rp7 juta perhektare dengan rincian, bajak tanah beserta lijer Rp1.5 juta, tanam bonggol Rp800 ribu, semprot dan obat Rp500 ribu, ngoret rumput Rp1,5 juta belum termasuk pupuk," kata dia.
Menurutnya, idealnya harga singkong bersih di atas Rp1.000/kg, sehingga hasilnya masih bisa dirasakan. "Dengan biaya operasional yang cukup tinggi otomatis penghasilan berkurang. Itu kalau lahan milik pribadi, kalau nyewa beda lagi urusanya," kata Jasmari.
Eko pemilik lapak di Kampung Mujirahayu, mengaku penurunan harga singkong sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. “Kami sebagai pembeli tentu mengikuti harga pabrik, karena kami cari untung juga mas," kata dia.
Deni Zulniyadi
Komentar