#beritalampung#beritalampungterkini#harga#komoditaspangan

Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Lamsel Fluktuatif

( kata)
Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Lamsel Fluktuatif
Suasana pasar tradisional di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Rabu, 30 November 2022. Lampost/Perdhana Wibysono


Kalianda (Lampost.co) -- Harga sejumlah komoditas pangan di sejumlah pasar kecamatan di Lampung Selatan menjelang akhir tahun terpantau fluktuatif. Mayoritas pasokan komoditas berasal dari luar daerah dan hanya sedikit yang berasal dari petani setempat.

Oantauan di Pasar Inpres Kecamatan Kalianda, harga bawang merah Rp27 ribu/kg. Harga itu naik dari sebelumnya Rp25 ribu/kg. Sebaliknya, harga bawang putih turun Rp2.000 menjadi Rp18 ribu/kg.

Harga cabai merah kembali merosot menjadi Rp30 ribu/kg setelah pekan lalu bertahan Rp35 ribu/kg. Begitu juga cabai rawit turun menjadi Rp30 ribu/kg dari sebelumnya Rp40 ribu/kg.

Baca juga: Program Bedah Rumah Bisa Menggunakan Anggaran Dana Desa 2023 

Di pasar tradisional Kecamatan Sidomulyo, harga tomat naik menjadi Rp10 ribu/kg dari sebelumnya Rp5 ribu/kg. Wortel turun tipis menjadi Rp7.000 /kg dari sebelumnya Rp6.000/kg. "Ada yang naik dan turun, tapi tidak terlalu banyak," kata Warsiyah (33), pedagang di Pasar Inpres Kalianda, Rabu, 30 November 2022.

Dia menjelaskan beberapa komoditas pangan tersebut pada umumnya dipasok dari luar daerah setempat, hanya sebagian kecil berasal dari petani setempat. "Kebanyakan dari daerah Tanggamus dan sekitarnya," ujarnya.

Sejak pekan lalu, sejumlah komoditas mengalami perubahan harga yang disebabkan beberapa faktor, di antaranya ketersediaan barang dan permintaan pasar. "Biasalah kalau di pasar harga pasti mengalami naik dan turun," ujarnya.

Hal senada diungkap pedagang kaki lima di pasar tradisional Kecamatan Sidomulyo, harga sejumlah komoditas pangan fluktuatif. "Kalau stok barang pasti ada semua, tidak pernah terjadi kelangkaan," kata Sumiyati (60), salah seorang pedagang.

Menurut dia, beberapa komoditas pangan di pasar tradisional setempat akan terus mengalami fluktuatif harga sampai dengan awal tahun depan. "Pasti alami perubahan harga karena beberapa faktor," ujarnya.

Muharram Candra Lugina








Berita Terkait



Komentar