hamapertanian

Hama Tikus Serang Tanaman Petani Ketapang

( kata)
Hama Tikus Serang Tanaman Petani Ketapang
Pertanian di Ketapang diserang hama tikus. Lampost.co/Aan Kridolaksono


Kalianda (lampost.co) - Hama tikus merusak puluhan hektare tanaman padi milik petani di sejumlah desa di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan.

Hewan pengerat itu memakan tanaman padi yang masih berumur 15-30 hari. Bahkan, ada petani di desa Bangunrejo, kecamatan Ketapang yang terpaksa tanam ulang lantaran rusak parah.

"Tanaman yang baru berusia satu bulan lebih, dengan luas  seperempat hektar terpaksa saya babat untuk pakan ternak, karena tanaman rusak dan terancam gagal panen. Untuk itu saya bongkar dan tanam ulang," kata petani desa Bangunrejo, kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Bambang (48) kepada lampost.co, Rabu, 20 Januari 2021.

Serangan hama tikus juga dialami sejumlah petani di Dusun Tamanjaya, kecamatan Ketapang. Menurut Kuat Mujiono, tanaman yang baru ia tanam dua puluh hari lalu itu, banyak yang patah karena serangan hewan pengerat. Meski belum seluruhnya rusak, ia mulai khawatir serangan hama tikus makin mengganas.

Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari memberi obat hingga memasang jebakan. Namun, upaya itu tidak menurunkan serangan hama tersebut. "Kami hanya pasrah, kalau upaya yang kami lakukan belum juga membasmi hama," ucapnya.

Senada, petani di desa Legundi, Kecamatan Ketapang, mengaku mengalami kerugian besar. Dihitung dari biaya pengelolaan lahan, proses tanam, hingga perawatan.

“Sejak seminggu lalu hama mulai menyerang. Sudah banyak juga tanaman yang tumbang karena gigitan hama pengerat,"  keluh Yunus.

Petugas Pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Unit Pelaksana Teknis Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan,  Kecamatan Ketapang,  Avit Rakedi menyebut, sampai saat ini baru menerima laporan tanaman padi yang rusak akibat serangan hama pengerat seluas 1 hektare.

Kerusakan berada di belakang Rumah makan Tiga Saudara desa Legundi dengan intensitas serangan Ringan. Kemudian di desa Tamansari seluas 0,5 hektar dengan intensitas Ringan. "Kami juga melakukan pengendalian dengan pengumpanan beracun dan kebersihan lingkungan tanaman," pungkasnya.

Effran Kurniawan








Berita Terkait



Komentar