Gundulnya Register 45 Berdampak Buruk bagi Iklim di Mesuji

Mesuji (Lampost.co)- Gundulnya kawasan hutan register 45 seluas 43.100 hektar berdampak besar terhadap perubahan iklim khsusunya di Mesuji.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mesuji Agung Subandara mengatakan jika gundulnya hutan di register 45 jelas akan menimbulkan perubahan iklim ke arah yang lebih buruk.
"Dampak nyatanya ada dikegiatan BPBD, pada saat banjir dan kekeringan di desa -desa tetangga kawasan register 45," jelas Agung.
Baca juga: Listrik di Register 45, Belum Ada Ketegasan dari Pemerintah
Saat ini, Mesuji sosialisasikan Program Kampung Iklim (Proklim), dengan Proklim tersebut diharapkan semua stakeholders dapat bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk berbagai permasalahan iklim.
"Ada Resolusi Plastik, yakni langkah besar dalam upaya dunia memerangi polusi plastik, mengingat semakin mengkhawatirkannya permasalahan plastik yang ikut berperan dalam tiga jenis krisis yang melanda planet kita yaitu perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, serta polusi. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi krisis tersebut yaitu melalui Program Kampung Iklim," lanjut Agung.
Baca juga: Waspada Banjir Rob di 4 Wilayah Perairan Lampung
Proklim sendiri ditetapkan sebagai gerakan Nasional Pengendalian Perubahan iklim berbasis Masyarakat yang merupakan salah satu langkah strategis Pemerintah dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat lokal yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84/MenLHK/Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim.
Disisi lain, masyarakat Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur, mengaku wilayahnya kerap banjir dan bersuhu tinggi sejak kawasan Register 45 yang mengelilingi dusun gundul total.
"Sebelum hutan gundul, banjir biasanya 5 tahun sekali, sekarang hujan 2 hari saja langsung banjir, air sudah tidak bisa dikonsumsi lagi, untuk mandipun tidak layak. Cuaca terasa lebih panas, jauh berbeda saat Register 45 masih penuh pohon," terang Kepala Desa Talang Batu, Sulham Efendi.
Hal yang sama juga diutarakan Waga Desa Berasan Makmur, Lukman (38), ia mengatakan jika sumurnya saat ini kerap mengalami kekeringan sejak register 45 gundul.
"Register ada disembarang jalan, dan semenjak gundul sumur kerap kering. Padahal dulu tidak," tuturnya.
Nurjanah
Komentar