Grafik Nusantara Peduli Desa Tertinggal lewat Foto

( kata)
Grafik Nusantara Peduli Desa Tertinggal lewat Foto
Foto bersama anggota Grafik Nusantara Lampung dan PFI Lampung seusai penggalangan dana dan pameran foto. Lampung Post/Zainuddin


ADA yang berbeda di acara Car Free Day di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Minggu lalu. Di tempat ini dipajang rapi berbagai gambar, mulai dari pohon, laut, bunga, binatang, hingga panorama alam.
Ratusan foto tersebut merupakan koleksi Komunitas Grafik Nusantara Lampung bekerja sama dengan jurnalis foto Lampung yang tergabung dalam Pewarta Foto Indonesia (PFI), pada kegiatan amal bertajuk Gallery Grafik Charity. Aksi ini merupakan bentuk penggalangan donasi guna membantu Madrasah Ibtidaiah Al Hikmah di Desa Talangkepayang, Kabupaten Tanggamus.
Sekolah tertinggal tersebut tepatnya berada di Desa Datarlebuay, Kecamatan Pulaupanggung. Sekolah ini dipilih karena kondisinya yang tidak layak huni. Ruang kelas tidak bersekat hingga kamar mandi yang tak layak pakai.
Sekolah yang bangunannya terbuat dari papan ini memiliki sekitar 60 siswa dengan enam guru. Desa tersebut juga masih terisolasi, minim layanan kesehatan, fasilitas umum, serta akses menuju lokasi tersebut sangat sulit dan jalannya rusak parah.
“Kondisi desanya pun memprihatinkan. Saat hujan kondisi jalan becek bahkan tidak bisa digunakan untuk melintas kendaraan. Untuk itu, kami berupaya menggalang dana untuk Desa Talangkepayang dengan memamerkan sejumlah foto,” ujar Ketua Grafik Nusantara Lampung, Ranggana Nata Kusuma, di Bandar Lampung, Minggu (12/2/2017).
Pameran foto ini memberikan warna tersendiri bagi masyarakat yang saat itu mengikuti Car Free Day yang sekaligus penggalangan dana melalui karya yang mereka ciptakan. "Kami datangi mereka yang sedang ikut Car Free Day. Kami lalu menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini. Kemudian hasil donasi tersebut kami kumpulkan," ujar Ranggana.
Rencananya dana yang terkumpul diserahkan langsung kepada kepala desa setempat akhir bulan ini. Saat penyerahan bantuan, komunitas ini akan membuat acara di desa bersama warga sekitar, salah satunya penyuluhan kesehatan.
Selain memberikan bantuan di Desa Alangkepayang, komunitas yang telah berdiri sejak 2015 itu juga bakal memberikan bantuan kepada SDN Alangkepayang berupa keterampilan dan lain-lain. Demi mengumpulkan pundi-pundi sumbangan, mereka berpindah lokasi untuk menggelar kegiatan serupa.
"Di acara Car Free Day ini kami sudah tiga kali mengadakan pameran. Rencananya kami mau pindah ke tempat lain."

Mewadahi Pecinta Foto
Sejak berdirinya Komunitas Grafik Nusantara pada April 2015, sedikitnya telah tergabung 60 anggota. Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bertujuan mewadahi kawula muda yang menyukai dunia fotografi maupun ingin belajar tentang foto.
"Latar belakang terbentuknya komunitas ini adalah mereka yang menyukai dunia foto. Sehingga, kami membuat wadah agar mereka yang punya bakat bisa disalurkan dengan baik dan benar," ujar dia.
Ratusan koleksi foto yang terpasang di sekitar lokasi Car Free Day tersebut diambil dari berbagai tempat dan semua genre foto, mulai dari kebudayaan, lenskip, interes, dan lain-lain. “Kami sudah tiga kali menggalang dana. Mengajak masyarakat berbagi dengan tidak sekadar meminta, tetapi menunjukkan karya fotografi.”
Untuk mendapatkan karya foto terbaik, para anggota Grafik Nusantara Lampung turun ke lapangan mencari spot yang paling tepat pengambilan gambar. "Kami sering hunting tempat yang memang bagus di foto pemandangannya. Salah satunya tempat-tempat yang jarang dikunjungi, sekaligus mempromosikan Lampung," kata dia.
Selain hunting lokasi, mereka juga kerap mengadakan training atau pelatihan fotografi maupun video kepada para anggota.

Nur Jannah










Komentar