Gaungkan Kemanusiaan dan Kesehatan Diri melalui Donor Darah

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Dalam jangka waktu satu tahun setidaknya 6.000 kantung darah dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan darah di Provinsi Lampung.
Jumlah tersebut dibutuhkan untuk memenuhi pasien atau masyarakat yang membutuhkan seperti penderita thalassemia, kecelakaan, bencana alam, ataupun faktor lainnya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung Mars Dwi Cahyo dalam acara Talkshow kesehatan di rangkaian acara Hari Ulang Tahun Lampung Post ke-49 pada, Selasa, 8 Agustus 2023.
Donor Darah dan Talkshow Kesehatan jadi Pembuka Rangkaian HUT Ke- 49 Lampung Post
Baca juga: Mengangkat tema "Milenial Mulia Menyelamatkan Nyawa dengan Donor Darah", Mars mengungkapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan darah, dibutuhkan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk peran anak muda. Sebab jika stok darah sampai mengalami kekurangan, menurut Mars itu adalah malapetaka bagi mereka yang membutuhkan darah.
"Bahkan ketika pandemi kita kesulitannya besar untuk memenuhi kebutuhan darah. Sampai-sampai harus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mendorong ketersediaan darah. Tak jarang kita juga turun ke semua lini termasuk ke sokolah-sekolah," ujarnya.
Baca juga: Swiss-Belhotel Lampung Gelar Donor Darah Secara Rutin Setiap Dua Bulan Sekali
Dengan kebutuhan darah masyarakat Lampung yang tinggi ini, Mars menyadari bahwa masih banyak juga masyarakat yang masih enggan untuk mendonorkan darah. Beberapa penyebabnya karena banyak yang merasa takut, ataupun kurang teredukasi.
Oleh karena itu, Mars menyebut pihaknya selalu berinovasi untuk bisa menggairahkan antusiasme masyarakat untuk mendonor. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan doorprize kepada para pendonor.
"Beberapa kesempatan PMI Lampung kasih sepeda listrik dan motor untuk para pendonor. Kadang-kadang juga kitabkasoh beras, minyak, ataupun bingkisan untuk mengapresiasi masyarakat yang sudah mendonorkan darah," kata dia.
Kemudian Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Urip Sumoharjo Nancy Hestiyani yang juga menjadi narasumber dalam talkshow tersebut mengatakan, selain upaya meningkatkan rasa kemanusiaan, donor darah juga punya dampak yang baik untuk kesehatan.
Pasalnya menurut Nancy, sebelum melakukan donor darah, maka masyarakat bisa menscrening kesehatan darahnya secara gratis.
"Dengan ini masyarakat bisa tahu apakah sebenarnya dia sehat atau tidak, jadi bisa lakukan langkah pencegahan juga," kata dia.
Selain itu, dengan melakukan donor darah secara rutin, menurut Nancy hal itu akan mempercepat proses stimulas pembentukan darah.
"Efeknya adalah sirkulasi darah kita menjadi bagus, kalau misalnya sirkulasi darah kita bagus otomatis kita akan mengurangi resiko penyakit. Contohnya adalah tekanan darah tinggi ataupun mengurangi resiko sakit jantung," jelasnya.
Namun untuk bisa mendonorkan darah, maka seseorang harus dinyatakan sehat. Nancy menyebut setidaknya ada 10 syarat khusus bagi seseorang yang ingin melakukan donor darah. Beberapa diantaranya yaitu, Berat badan yang ideal, suhu tubuh yang normal, bebas dari penyakit menular, Hemoglibin (HB) yang normal, rentan usia 17-65 tahun, serta masih banyak yang lainnya.
"Jika ada syarat yang tidak terpenuhi maka tidak bisa donor. Karena dikhawatirkan akan timbul resiko baik dari pendonor maupun penerima darah nantinya," ungkap Nancy.
Bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya, Nancy mengimbau untuk senantiasa menjaga kesehatan dan pola makan. Kegiatan fisik yang sehat dan pemenuhan gizi yang seimbang seperti karbohidrat, protein, hingga nutrisi harus diperhatikan oleh calon pendonor.
"Ketika kita memiliki gaya hidup yang sehat, secara otomatis metabolisme kita bagus maka kita siap menjadi pendonor yang sehat juga," tuturnya.
Nurjanah
Komentar