#gak#pijar#beritalampung#lamsel

GAK Keluarkan Pijaran Api dan Gempa Termo

( kata)
GAK Keluarkan Pijaran Api dan Gempa Termo
Kondisi gunung anak krakatau yang terus mengeluarkan pijar,. Foto terbidik Sabtu (4/8/2018). (Foto:Dok.Rtr/Detik)


KALIANDA (Lampost.co)--Alat seismograf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau sejak Jumat hingga Selasa (3-7/8/2018) tidak merekam adanya aktivitas kegempaan dan embusan, kecuali gempa tremor, pijaran api dan suara dentuman dari kawah gunung yang ada diperairan selat sunda bagian selatan tersebut. 

“Ya sudah lima hari alat tidak merekam adanya letusan, embusan, gempa vulkanik dalam maupun vulkanik dalam. Pada lima hari ini aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) lebih dominan gempa tremor terus menerus disertai lontaran pijaran api dan gemuruh suara dentuman dari kawah gunung, “ kata kepala Pos Pengamatan GAK di Hargopancuran kecamatan Rajabasa,  Lampung Selatan, Andi Suardi kepada Lampost.co, Selasa (7/8/2018) sore. 

Turunnya aktivitas kegempaan dan letusan dalam beberapa hari terakhir ini,  ujar Andi,  bukan berarti status turun. Sejak 2012 lalu status GAK masih Waspada (Level II).

“Aktivitas GAK masih tinggi, untuk itu bagi masyarakat maupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati GAK dalam radius 2 km, “ tegasnya. 

Data PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau menyebutkan aktivitas gunungapi anak krakatau periode pengamatan Selasa (7/8/2018) pukul 00:00 WIB-24:00 WIB, teramati secara visual asap kawah bertekanan lemah hingga sedang berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 600 m di atas puncak kawah. 

Sementara pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan material pijar.  Terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat dipos PGA disertai gempa tremor (microtremor) menerus 3-45 mm (dominan 45 mm).

Sehari sebelumnya, periode pengamatan pada Senin (6/8/2018) pukul 00:00-24:00 WIB, gunung api setinggi 305 mdpl sebelah selatan perairan Selat Sunda itu, teramati asap kawah berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah. Pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan terdengar suara dentuman dan getaran yang dirasakan keras di Pos PGA disertai gempa tremor menerus dengan
amplitudo 12-45 mm ( dominan 45 mm).
 

Aan Kridolaksono








Berita Terkait



Komentar