FKDD Harus Kawal Smart Village agar Desa di Lampung Berjaya

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pembangunan dan pemberdayaan desa untuk menjadikan desa-desa di Lampung berjaya (maju, mandiri, sejahtera) dengan kondisi tata pemerintahan dan kelembagaan sosial budaya. Keberadaan Forum Komunikasi Desa Digital (FKDD) Lampung harus menjadi wadah smart village.
Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyatakan hal itu saat mengukuhkan pengurus Forum Komunikasi Desa Digital Lampung di Hotel Novotel, Selasa, 13 Desember 2022. "Selain itu, agar perekonomian yang baik dan saling terhubung kuat satu sama lain dengan dukungan teknologi yang memadai atau umum disebut sebagai smart village," katanya.
Menurut dia, program Smart Village adalah program yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Lampung melalui gerakan kesadaran sosial masyarakat di desa yang peduli pada perubahan digital. "Diharapkan desa dapat menyelesaikan berbagai permasalahannya dengan cerdas dan mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi nilai tambah peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi," ujarnya.
Baca juga: Sinergisitas PPNS Dukung Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Dia menegaskan jika program tersebut bukan hanya milik Pemprov, tapi menjadi program bersama termasuk pemerintah kabupaten/kota se-Lampung.
"Strategi utama dalam pengembangan program Smart Village di Lampung, yaitu pemberdayaan dan kolaborasi melalui upaya membangun kesadaran aparatur dan masyarakat desa untuk mengembangkan potensi wilayah dan sumber daya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi," katanya.
Sekprov juga menambahkan progres implementasi program Smart Village telah berjalan baik berkat dukungan perangkat daerah Pemprov dan dukungan pemerintah kabupaten/kota.
"Saya harap sinergi dan kolaborasi ini dapat terus terjalin dengan baik sehingga pencapaian target implementasi program Smart Village di semua desa di Lampung dapat tercapai pada 2024," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Lampung Zaidirina menambahkan implementasi perkembangan program Smart Village positif. Hal tersebut terlihat dari pengguna aplikasi smart village dalam kerangka smart government yang meningkat signifikan.
Pada 2021 baru 563 desa yang menggunakan aplikasi, termasuk 130 desa lokus dan pada tahun ini sudah mencapai 1.792 desa dari 2.435 desa yang ada di Lampung.
Dia menyebutkan dalam perkembangan ekonomi kreatif melalui BUMDes saat ini telah beroperasi 276 e-Samdes tersebar di berbagai kabupaten sejak peluncuran pertama pada 2021.
"Di tingkat nasional, Lampung telah meraih prestasi yang sangat membanggakan atas kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa PDTT yaitu lomba desa/kelurahan dan lomba teknologi tepat guna," ujarnya.
Muharram Candra Lugina
Komentar