#e-KPB#Petani

e-KPB Jawab Tantangan Upaya Kesejahteraan Petani

( kata)
e-KPB Jawab Tantangan Upaya Kesejahteraan Petani
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus upayakan pengembangan Kartu Petani Berjaya (KPB). Lampost.co/ Atika


Bandar Lampung (Lampost.co)-- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus upayakan pengembangan Kartu Petani Berjaya (KPB) dimana kemajuan terus dipatenkan dengan mengeluarkan e-KPB untuk mendorong petani go digital dan memberikan kemudahan.

"Kebijakan pembangunan pertanian dalam arti luas yakni penguatan pembangunan sektor pertanian melalui platform program kartu pertani berjaya (KPB). Ini terus kita patenkan," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam acara Silahturahmi Gubernur Lampung dengan Pimpinan Media Massa, Kamis, 11 Agustus 2022.

Program KPB yang telah diluncurkan pada 6 Oktober 2020 di desa tempuran, Trimurjo, Lampung Tengah ini menjawab tantangan ditengah lesunya perekonomian akibat dampak Covid-19. "KPB sebagai terobosan digitalisasi sektor pertanian yang mumpuni," ujar dia.

Baca Juga : Pemprov Dorong Kartu Petani Berjaya Terintegrasi Market Place

Ia mengatakan, potensi pertanian Lampung luar biasa sebagai salah satu lumbung pangan nasional dan pemasok komoditas strategis bagi wilayah lainnya seperti 40% kebutuhan pangan ke DKI Jakarta.

"KPB diluncurkan sebagai menyanggah Kementerian Pertanian belum mampu menjawab tantangan dan permasalahan petani di lapangan, sehingga menjadi sangat penting sebagai langkah peningkatan produktivitas petani di Lampung yang dapat mempermudah petani mendapatkan benih, bibit hingga pupuk," papar dia.

Selain itu juga memudahkan para petani untuk mendapatkan bantuan modal usaha.

"Karena pemerintah provinsi Lampung telah menggandeng bank himbara diantaranya BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Lampung untuk pembiayaan," kata dia.

KPB juga telah diimplementasikan hingga tahap II dan diluncurkan di 15 kabupaten/ kota untuk komoditas padi, kopi, lada, kakao, cabe, asuransi ternak sapi, dan asuransi nelayan.

"Capaian e-KPB 806.809 NIK, pupuk yang dipesan sebanyak Rp8, 6 miliar, KUR sebesar Ro3 triliun, AUTP seluas 4.896 hektar, peningkatan produktivitas padi tahun 2020 sebesar 7 ton/ha. Ini potensi yang akan terus dikembangkan," kata dia.

Adapun untuk hasil produksi sejumlah komoditi unggulan diantaranya kopi produk sebanyak 105.433 ton untuk peringkat kedua nasional, lada produksi 15.229 ton dengan peringkat kedua nasional, kakao produksi 56.586 ton dengan peringkat kelima nasional.

Selanjutnya tebu produksi 150.761 ton dengan peringkat kedua nasional, karet produksi 196.717 ton dengan peringkat ketujuh nasional, kelapa sawit produksi 198.77 ton dengan peringkat ke 14 nasional.

Kemudian, kelapa produksi 80.999 ton dengan peringkat 11 nasional, cabai besar produksi 34.550 ton dengan peringkat 9 nasional, bawang merah produksi 1.762 ton dengan peringkat 16 nasional, alpukat produksi 87.378 kwintal dan manggis produksi 20.490 ton peringkat lima nasional.

Dian Wahyu K








Berita Terkait



Komentar