#beritalampung#beritapesibar#stunting#humaniora

Dinsos Pesisir Barat Bergerak Tangani Bocah Dugaan Kurang Gizi di Pekon Walur

( kata)
Dinsos Pesisir Barat Bergerak Tangani Bocah Dugaan Kurang Gizi di Pekon Walur
Hafizha Al Aviyan Fransiska bocah laki-laki berusia 2,5 tahun yang tinggal di Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, yang diduga menderita gizi buruk. Lampost.co/Yon Fisoma


Krui (Lampost.co): Dinas Sosial (Dinsos) Pesisir Barat bergerak dan menindaklanjuti penanganan pengobatan Hafizha Al Aviyan Fransiska bocah laki-laki berusia 2,5 tahun yang tinggal di Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, yang diduga menderita gizi buruk.

Kepala Dinsos Pesisir Barat, Agus Triyadi menyayangkan kinerja petugas Dinsos di lapangan dalam mendeteksi dan memantau kondisi masyarakat.

"Adanya kasus bocah dengan dugaan kurang gizi ini mengganggu atau merusak tumbuh kembangnya secara normal. Kasus Hafizha ini pihak OPD baru bergerak setelah mengetahui hal itu dari pemberitaan publikasi di media," ujar Agus, Selasa 14 Maret 2023.

Baca juga: Damkartan Evakuasi Ular Sanca Sepanjang 4 Meter di Saluran Air Kamar Mandi Warga

"Kalau bicara masalah itu (gizi buruk), tentu tidak berfokus di Dinsos saja. Ada Dinas Kesehatan yang terlibat. Namun poinnya adalah terkait dengan hal itu sudah kami lakukan assesment," sambung Agus.

Pihaknya, kata dia, pada Senin, 13 Maret 2023, telah mendatangi rumah bocah Hafizha untuk melihat kondisi sekaligus melakukan assesment dengan dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk di cek kondisi kesehatannya.

"Selanjutnya pihak Dinsos kemudian berkomunikasi dengan Balai Sentra Terpadu Inten Suweno (STIS) Bogor untuk penanganan kesehatan Hafizha," kata dia.

"Kami koordinasi dengan STIS. Kita cari solusinya untuk penanganan seperti apa dan hasil assesment masyarakat (keluarga Hafizha) bersedia untuk berobat," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan kondisi Hafizha, meskipun telah berusia 2,5 tahun namun hanya terbaring saja belum bisa duduk ataupun berjalan. Di rumah tempat tinggal, Hafizha bersama ibu, kakek, dan neneknya. Hafizha telah melewati berbagai upaya pengobatan namun belum bisa sembuh akibat keterbatasan ekonomi untuk biaya pengobatan lebih lanjut.

Adi Sunaryo








Berita Terkait



Komentar