Dinkes Menilai Serangan ISPA di Mesuji Masih Rasional

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung, Reihana, menilai bahwa ribuan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang terjadi di Kabupaten Mesuji masih dalam kategori rasional.
Pasalnya menurut dia, rata-rata dalam satu Puskesmas di Mesuji melakukan skrining ISPA yang rata-rata mencapai 90 orang per bulannya. Dengan jumlah 14 Puskesmas di Mesuji, hal tersebut masih cukup untuk menangani kasus ISPA yang terjadi di daerah tersebut.
"Ditambah denga keaktifan dari petugas Puskesmas dan kewaspadaan masyarakat, kasus ISPA masih bisa dicegah," kata Reihana saat dikonfirmasi Lampost.co,Rabu, 7 Juni 2023.
Baca juga: Ribuan Warga Mesuji Terserang ISPA Sepanjang 2023
Sementara untuk penyebaran ISPA di wilayah lainnya, Reihana belum bisa menyebutkan berapa banyak kasus sebaran ISPA disetiap kabupaten/kota di Lampung.
Namun dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup sehat guna mengantisipasi penyebaran ISPA yang lebih masif.
Baca juga: Dinkes Pesawaran Catat Ada 276 Kasus Ispa Sejak Januari-April
"Untuk peta sebaran kasus masih dalam proses sampai dengan Juni ini.
Tapi saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berperilaku hidup sehat dan lakukan gerakan masyarakat untuk menjaga kesehatan," ucapny
Kemudian, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran ISPA, Reihana mengaku bahwa pihaknya akan melakukan berbagai upaya pencegahan.
Diantaranya melakukan peningkatan kualitas supervisi melalui upaya pelatihan untuk petugas kabupaten/kota serta monitoring dan evaluasi ISPA.
Selain itu, kegiatan care seeking juga menurutnya akan kembali diaktifkan guna meningkatkan peran serta masyarakat untuk peduli akan bahaya ISPA.
Dilanjutkan dengan pengadaan dan distribusi logistik program P2 ISPA yang ditujukan untuk menunjang berbagai kegiatan penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia balita.
Tatalaksana standar penderita ISPA juga menurutnya harus tetap tersedia. Seperti obat atau alat bantu hitung frekuensi napas (sound timer). Disamping itu, dibutuhkan juga jenis logistik untuk menunjang kegiatan pelatihan serta KIE seperti barang cetakan,alat peraga dan alat media elektronik (DVD).
"Pelaksanakan pelatihan manajemen dan tatalaksana standar ISPA untuk pengelola program P2 Ispa di kabupaten/kota juga nanti akan kami lakukan," pungkasnya.
Nurjanah
Komentar