Dinkes Lampung Timur Temukan 35 Kasus Suspek Campak

Sukadana (Lampost.co): Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Timur di 2022 menemukan indikasi atau suspek campak sebanyak 35 kasus.
"Sementara di 2021 kasus suspek campak di Lampung Timur nihil, dikarenakan adanya pandemi yang membuat petugas surveilans fokus kepada kasus pandemi Covid-19," kata Kepala Dinkes Lampung Timur, dr Satya melalui Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Sartono kepada Lampost.co, Senin, 23 Januari 2023.
Sartono mengatakan dari 35 suspek campak, terdapat 5 suspek yang telah diketahui hasil uji laboratoriumnya. Ke-5 suspek tersebut hasilnya negatif.
"Iya tahun 2022 ditemukan 35 suspek (indikasi) kasus campak. Namun dari 35 suspek tersebut baru 5 kasus yang telah keluar hasil uji laboratoriumnya, itu semuanya hasil nya negatif. Kalau yang 30 suspek lagi, itu kita belum keluar hasil uji labnya," ujar Sartono.
Baca juga: 200 Batang Tiang Fiber Optik Dicuri, Korban Rugi Rp200 Juta
Pihaknya juga menjelaskan bahwa kasus campak di Lampung Timur tidak termasuk dalam darah KLB (kejadian luar biasa).
"Jadi pemerintah pusat saat ini lebih memprioritaskan daerah yang KLB terlebih dahulu, untuk uji lab sampelnya," paparnya.
Dia mengatakan untuk saat ini belum diketahui jumlah pasien yang positif terdampak kasus campak. "Sepertinya sih negatif semua," imbuhnya.
Dia mengatakan Dinas Kesehatan Lampung Timur juga terus berupaya untuk mencegah terjadinya penyakit campak di Lampung Timur.
"Dengan menggenjot vaksinasi campak itu sendiri, kalau kekebalan tubuhnya bagus kan gak akan terkena campak. Kalau yang sudah terkena ya langkahnya pengobatan," katanya.
Menurut Sartono, dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) kemarin, pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui Dinas Kesehatan telah melakukan vaksin sebanyak 177.746 anak usia 9 bulan sampai dengan 12 tahun.
"Kemarin kita juga telah melaksanakan BIAN di sekolah-sekolah, posyandu, pustu, dan puskesmas yang tersebar di 24 kecamatan di Lampung Timur," pungkasnya.
Adi Sunaryo
Komentar