#beritalampung#beritalampungkini#campak#dampakcampak#kesehatan#kejang#selaputotak

Campak Bisa Berakibat Fatal jika Tidak Tertangani Baik

( kata)
Campak Bisa Berakibat Fatal jika Tidak Tertangani Baik
Ilustrasi. Dok Lampost.co


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Dampak campak cukup beragam mulai dari demam tinggi, batuk, dan bintik merah pada tubuh. Jika dalam kondisi tertentu anak yang terkena paparan campak tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan kerusakan pada selaput otak, kejang-kejang, bahkan menimbulkan kematian.

"Dampak terparahnya dari campak ini jika tidak tertangani dengan baik, kemungkinan terburuknya bisa terjadi kerusakan pada selaput otak, kejang-kejang, bahkan bisa tidak tertolong jiwanya," kata anggota Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Lampung, Boy Zaghlul Zaini, Senin, 23 Januari 2023.

Dia belum bisa memastikan penyebab maraknya kasus campak sehingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengategorikannya sebagai kejadian luar biasa (KLB). Namun, menurut dia, penularan campak dapat disebabkan beberapa hal, seperti tingkat cakupan imunisasi yang rendah, segi kebersihan, dan juga cara penyimpanan vaksin yang kurang sesuai prosedur.

Baca juga: Dinkes Pringsewu: Kasus Campak Pada 2022 Hingga Awal 2023 Nihil 

"Secara umum kita belum bisa memastikan kenapa bisa terjadi KLB, tapi yang pasti campak ini memiliki tingkat penularan yang sangat cepat. Kemudian juga ada dugaan cara penyimpanan vaksinnya kurang baik, dan tentunya dari segi kebersihan juga itu sangat bisa berpengaruh terhadap penularan, seperti etika bersin, batuk, penggunaan masker, dan lain sebagainya," ujarnya.

Terkait upaya menekan angka penularan campak, Ketua Perhimpunan Epidemiologi Indonesia Cabang Lampung, Ismen Mukhtar menyebut target cakupan imunisasi sebisa mungkin mencapai persentase 95% di setiap daerah.

Menurut dia, imunisasi adalah cara yang paling utama mencegah terjadinya penularan campak.

"Ketika campak banyak terjadi itu kemungkinan besar disebabkan cakupan imunisasi di daerah itu rendah. Paling bagus itu setidaknya 95% itu yang baik. Jika target cakupan imunisasi sudah mencapai 95%, itu sudah bisa melindungi populasinya," ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu, 23 Januari 2023.

Dia juga menjelaskan untuk menyikapi penyakit dengan penularan yang tinggi seperti campak ini, maka pola hidup bersih harus benar-benar diperhatikan. Sebab, virus campak dapat menyebar melalui droplet (percikan air liur) sehingga etika batuk dan bersin pada anak harus benar-benar diperhatikan.

"Inikan virus menularnya melalui droplet, seperti batuk dan bersin itu bisa jadi pemicu. Jika anak tidak punya kekebalan, akan mudah terinfeksi," katanya.

Muharram Candra Lugina








Berita Terkait



Komentar