BPBD Bandar Lampung Beberkan Langkah Antisipasi Bencana Longsor

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Warga yang tinggal di daerah rawan tanah longsor tentu memiliki kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, bencana itu bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung merasa perlu mensosialisasikan tata cara penanggulangan serta antisipasi di wilayah rawan longsor.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandar Lampung, Sutarno mengatakan, pihaknya berkewajiban untuk terus mengedukasi warga yang sudah telanjur tinggal di daerah rawan bencana tersebut.
"Sebab setiap kali hujan datang tidak menutup kemungkinan terjadi longsor," ujarnya, Rabu, 22 September 2021.
Baca: BPBD Laporkan Bandar Lampung Aman meski Diguyur Hujan Seharian
Dia menyarankan, warga secara rutin memperhatikan situasi retakan tanah, terlebih ketika turun hujan.
"Kalau bisa retakan tanah ditutup. Caranya, ada dua alternatif. Bisa ditutup dengan tanah supaya tidak dimasuki air yang memicu tanah turun karena tekanan, juga bisa dibuatkan bronjong atau patok untuk menahan pergerakan tanah dari tekanan air," ungkapnya.
Ketika hujan datang dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama, BPBD mengimbau warga untuk semakin meningkatkan kewaspadaan.
"Berdasarkan pengalaman, ketika akan terjadi longsor terdapat tanda-tanda awal seperti retakan, reruntuhan kecil, dan sebagainya," katanya.
"Apabila sudah terjadi peristiwa bencana, maka warga harus segera meninggalkan tempat tinggal agar tidak berdampak buruk akibat longsor tersebut," sambungnya.
BPBD segera melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi prioritas, lalu mendata warga, hingga kerugian dialami. Selain itu bisa bekerja sama dengan satuan kerja terkait untuk menindaklanjuti peristiwa bencana.
"Longsor bisa terjadi karena bentuk kemiringan dari tanah, terutama jika membangun rumah tanpa memikirkan dampak posisi bangunan," ujar Sutarno.
Sobih AW Adnan
Komentar