Bandar Lampung Klaim Hanya Sedikit Kasus Campak

Bandar Lampung (Lampost.com) -- Kementerian Kesehatan telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) campak di sejumlah provinsi. Meski begitu, Dinas Kesehatan Bandar Lampung mengklaim di Kota Tapis Berseri hanya sedikit kasus campak.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Bandar Lampung, Desti Mega Putri mengatakan, hanya sedikit kasus campak. Namun ia enggan menyampaikan data terkini temuan kasus campak.
"Untuk wilayah di Bandar Lampung tidak ada yang paling banyak, karena kasus yang ditemukan sedikit," kata dia, Minggu, 22 Januari 2023.
Ia menjelaskan, penyakit tersebut disebabkan oleh virus measles dan virus rubella. Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala demam, timbul ruam atau bintik merah, batuk, disertai flu.
Menurutnya, virus tersebut banyak menyerang anak-anak. Namun, sejumlah kasus ditemukan pada anak remaja usia 18 tahun.
"Yang biasa terkena campak usia sekolah, dari hasil sampel yg diterima usia yang terkena adalah 2, 4, 5, 11, dan 18 tahun," ungkapnya.
Untuk itu pihaknya menggelar imunisasi kejar bagi bayi. Kemudian, pihaknya juga menggencarkan Bilan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Campak pada siswa kelas 1 SD.
"Kami juga melakukan pengambilan sampel pada anak terduga campak untuk dikirim ke Dinkes Provinsi dan dilanjutkan ke pusat," ujarnya.
Ia mengimbau kepada orang tua melengkapi imunisasi pada anak bayi, balita, dan anak usia sekolah. Apabila mendapat anak dengan gejala demam, rum merah, segera ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Deni Zulniyadi
Komentar