Anggaran 2022 Defisit, Pemerintah Tambah Utang Rp973,6 Triliun

Jakarta (Lampost.co) -- Pemerintah akan menambah utang sebesar Rp973,6 triliun untuk membiayai defisit anggaran 2022 yang sebesar Rp868 triliun. Pembiayaan utang ini melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
“Selama 2022 kami akan melakukan pembiayaan utang melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Rp991,3 triliun ataupun pelaksanaan pinjaman dengan target Rp973,6 triliun," kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Riko Amir dalam webinar, Senin, 13 Desember 2021.
Ia menjelaskan penarikan utang sebesar Rp973,6 triliun ini akan bersumber dari 80 persen pembiayaan domestik dan 20 persen dari valuta asing.
Untuk SBN bruto akan ditawarkan melalui lelang maupun nonlelang dengan porsi Surat Utang Negara (SUN) sebanyak 69-72 persen dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak 28-31 persen.
“Untuk SBN bruto dapat dilakukan melalui lelang dan non lelang yaitu pasar perdana dan adanya SBN ritel, private placement serta pelaksanaan SKB III dengan Bank Indonesia,” jelas dia.
Adapun rasio utang terhadap PDB pada tahun depan diharapkan lebih rendah dari proyeksi yang sebesar 43,1 persen dengan memaksimalkan penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 2021.
Effran Kurniawan
Komentar