#lampung#petani#aksidamai#haritaninasional

Aliansi Petani Lampung Sampaikan Lima Tuntutan Dalam Parade Hari Tani Nasional 2023

( kata)
Aliansi Petani Lampung Sampaikan Lima Tuntutan Dalam Parade Hari Tani Nasional 2023
Aksi petani di Tugu Adipura Bandar Lampung dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional di, Senin, 25 September 2023. (Foto:Lampost.co/Ihwana Haulan)


Bandar Lampung (Lampost.co)--Sekelompok massa yang tergabung dalam Solidaritas Petani Lampung, menggelar parade dan aksi damai dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional di Tugu Adipura Bandar Lampung pada Senin, 25 September 2023.

Dengan membawa berbagai artibut yang kental dengan nuansa tani, ratusan massa turun ke jalan dengan membawa lima tuntutan. Salah satu sentilan tuntutan itu adalah kelangkaan pupuk.

Koordinator lapangan aliansi, Prabowo Pamungkas mengatakan lima tuntutan petani dintaranya memenuhi akses tanah kepada petani dan wujudkan reforma agraria sejati, hentikan kriminalisasi petani kota baru, tuntaskan kelangkaan pupuk, stabilkan harga singkong dan jagung, hapuskan solusi palsu kartu petani berjaya.

Menurutnya petani saat ini tidak memiliki daya dan posisi bergaining jika dihadapkan dengan para pemodal tengkulak walau hanya sebatas untuk menentukan harga produk

"Petani sengaja dibiarkan untuk bertarung di pasar bebas dengan ketiadaan kontrol dari pemerintah," ujar Prabowo.

Hal tersebut menurut Prabowo semakin diperparah dengan kondisi petani yang minim sekali sentuhan bantuan dari pemerintah. Sehingga memaksa petani untuk berhutang dengan tengkulak.

Hal tersebut menurut Prabowo tercermin dari banyaknya kebijakan dan peraturan perundang-undangan, yang semakin memberikan kemudahan perizinan penggunaan lahan pada korporasi besar bagi investor untuk industri di wilayah Indonesia.

"Bagaimana petani akan sejahtera jika alat produksinya yang berupa lahan dirampas," kata dia.

Sementara itu perwakilan petani dari Purwo Tani, Tina menyatakan keprihatinannya terhadap kesejahteraan petani yang masih jauh dari kata baik. Pupuk yang langka, harga yang tidak stabil, dan kasus penyerobotan lahan yang terjadi di berbagai daerah menjadi bukti kesulitan yang dihadapi petani saat ini.

"Sakit rasanya, di mana keadilan negeri ini? terus gimana masyarakat kecil kalo selalu diginiin terus? masa depan anak-anak kami bisa hancur," ujar Tina.

Putri Purnama








Berita Terkait



Komentar