Ahli Epidemiolog: Antibodi Covid-19 Semakin Tinggi Sesuai Usia

Jakarta (Lampost.co) -- Tinggi umur seseorang berbanding lurus dengan antibodi Covid-19. Hal itu merespons hasil survei serologi yang menyebut 99 persen penduduk sudah memiliki imunitas.
"Semakin tinggi usia, semakin tinggi kadar antibodinya," kata ahli epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 Februari 2023.
Iwan mengatakan hal tersebut disebabkan risiko terpapar Covid-19 hingga meninggal pada lansia. Sehingga pemerintah memprioritaskan vaksin bagi lansia dan lebih dulu terbentuk antibodinya.
"Sementara pada anak-anak kadar antibodinya paling rendah karena mereka belum mendapatkan vaksinasi," ujarnya.
Iwan bersyukur kadar antibodi masyarakat meningkat menjadi 99 persen. Persentase itu meningkat dari survei serupa pada periode sebelumnya dengan 98,5 persen.
"Meningkatnya kadar antibodi penduduk dapat disebabkan peningkatan cakupan vaksinasi atau masih terjadinya transmisi Covid-19," katanya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan proporsi penduduk dengan kadar antibodi SARS-CoV-2 penyebab covid-19 mencapai 99 persen dari total populasi. Hal itu berdasarkan hasil serologi survei terbaru pada Januari 2023.
"Dari hasil serosurvei per Januari 2023 kami lihat proporsi penduduk dengan kadar imunitas dari penularan SARS-CoV-2 masih tinggi mencapai 99 persen dari proporsi masyarakat," kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes Syarifah Liza Munira, di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023.
Survei serologi nasional dilakukan di 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota dengan cara memeriksa sampel darah dan wawancara terhadap 16.286 (94 persen) responden yang sama dari dua kegiatan serupa sebelumnya. Liza menerangkan kadar antibodi tertinggi dimiliki mereka yang telah menerima suntikan vaksinasi booster atau dosis penguat.
Muharram Candra Lugina
Komentar